Monday, September 3, 2018

Makna Sadeyan





Sobat kopi,

Banyak yang bertanya-tanya kepada saya tentang istilah "Sadeyan". Apalagi bagi mereka yang bukan orang Jawa pasti menganggap ini kosakata yang masih baru bagi mereka. Jadi sebenarnya sobat bisa saja menganggap sebagai "kopi sadeyan" atau "sadeyan kopi", terserah dalam memaknainya saja lah.

Sebenarnya menurut istilah Jawa, arti kata "Sadeyan" cukup jelas yakni "Jualan". Nah dari sini pasti sobat sudah bisa merangkaikan suatu gambaran tentang hal ini. Bisa saja sobat anggap saya memaknainya dengan "berjualan kopi", "jualan kopi", atau "kopi jualan", atau bahkan yang lainnya.

Yang paling penting disini saya pengen mewakili suatu terminologi kebiasaan orang-orang Indonesia yang dilakukan sejak jaman nenek moyang kita, yakni budaya ngopi. Dan di budaya Jawa sendiri kopi merupakan minuman wajib yang dibuat ketika orang-orang berkumpul bersama. Dan kopi digunakan untuk menyatukan mereka.


Walaupun tanaman kopi bukanlah tanaman asli Indonesia, yakni tepatnya dibawa orang-orang Belanda masuk ke Indonesia, namun tanaman kopi Indonesia tidaklah bisa dianggap sepele. Menurut International Coffee Organization (ICO), Indonesia berada di urutan ke-4 penghasil kopi terbesar setelah Kolombia.

Namun sangat disayangkan, dengan predikat sebagai salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, tidak dibarengi dengan predikat sebagai negara peminum kopi terbanyak di dunia. Jika menyangkut konsumsi kopi, hanya dua negara yang penduduknya menyeruput lebih dari 10 kilogram per orang per tahun, yaitu Finlandia dan Swedia. Berdasarkan data Organisasi Kopi Internasional, orang-orang Finlandia minum kopi 12,5 kilogram setiap tahun.


Selain Finlandia dan Swedia, tiga negara berikutnya adalah Islandia, Norwegia, dan Denmark. Semuanya adalah negara Skandinavia. Mungkin mereka perlu minum kopi untuk bertahan menghadapi hari-hari yang dingin.
Sebenarnya ada banyak manfaat kita membudayakan minum kopi dan membuatnya sebagai sebuah tren. Antara lain, selain untuk alasan memelihara kebutuhan akan kafein, juga untuk semakin membuat kesuksesan para penanam kopi untuk dihargai dengan harga yang pantas. Apa daya jika selama ini kita ketahui bahwa kopi dari hasil bangsa kita diekspor untuk dijual kembali dengan harga yang selangit.
Maka dari itu kita perlu membuat kopi menjadi sebuah komoditi yang perlu dihargai lebih di negeri sendiri. Bahkan sekarang anak-anak muda sudah menganggapnya sebagai tren. Coba saja tengok cafe-cafe kopi yang berjamur di kota-kota besar. Tren positif ini semoga saja tidak hanya berlaku seperti angin lalu.
Dengan kita memasyarakatkan kopi dan mengkopikan masyarakat, yakinlah bahwa masyarakat kita, khususnya para penanam kopi akan semakin paham dengan hasil mereka sendiri yang pantas untuk dihargai lebih dengan satu catatan, yakni dengan melakukan budidaya sesuai dengan standar kopi yang akan membuat hasil kopi mereka berkualitas.
Itulah sekelumit tentang filosofi kata "Sadeyan" dan latar belakangnya. Semoga bermanfaat untuk kemajuan kopi di Indonesia.
Salam seruput!

No comments:

Post a Comment